“Kami akan mengecek muatan dan kapasitas kapalnya, jangan sampai overload, dan jika alamat keselamatan yang ada di kapal tidak memenuhi standar atau kurang jumlahnya kami akan fasilitasi itu,” ujar Aswandi.
Aswan mengungkapkan, pihaknya juga akan menyiapkan dua unit alut laut, yang nantinya akan bersiaga jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat pendistribusian. Pihaknya juga akan mendukung alat keselamatan di kapal, seperti sinyal marabahaya, alat navigasi, alat komunikasi dan alat keselamatan diri.
“Alat sinyal marabahaya ini bisa memancarkan sinyal otomatis jika terjadi kebakaran atau kapal tenggelam, dan sinyalnya akan terkirim ke stasiun Basarnas Mamuju, dan titik lokasinya juga akan terpantau, jadi kami bisa langsung menuju lokasi,”tandas Aswan. (*)
