MAMUJU, RADARSULBAR NEWS – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mamuju akan melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di enam TPS pada Sabtu 24 Februari.
Enam TPS tersebut yakni TPS 8 Kelurahan Simboro, TPS 2 Kelurahan Sinyonyoi Selatan, TPS 4 Desa Tommo, TPS 19 Kelurahan Simboro, TPS 3 Desa Kalonding dan TPS 6 Desa Kalkulasan .
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mamuju Rusdin mengatakan, temuan di masing-masing TPS bervariasi, diantaranya temuan pemilih yang menggunakan KTP di luar kabupaten Mamuju dan tidak memiliki surat keterangan DPTb, temuan pemilih yang melakukan pencoblosan di dua TPS, dan proses pembukaan kotak suara yang tidak sesuai dengan prosedur.
“Yang melakukan pencoblosan dua kali ini sedang dalam proses oleh tim Gakkumdu terkait tindak pidana Pemilu, dia melakukan pencoblosan di TPS 3 Belang-Belang sebagai DPT dan di TPS 3 Desa Kalonding,” kata Rusdin saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu 21 Februari.
Rusdin mengatakan, dari sejumlah laporan terkait temuan di beberapa TPS, ke enam TPS tersebut telah memenuhi unsur untuk dilakukan PSU. Adapun untuk temuan lainnya yang memiliki unsur tindak pidana Pemilu akan berproses di Gakkumdu.
“Ada beberapa TPS lainnya yang kami kaji, beberapa masuk dalam tindak pidana tapi tidak memenuhi unsur untuk PSU, sementara yang enam TPS ini sudah memenuhi unsur PSU,” jelas Rusdin.
Rusdin meminta agar KPU Mamuju segera mempersiapkan logistik PSU lantaran waktu pelaksanaan PSU paling lambat dilaksanakan 24 Februari. Ia berharap PSU dapat berjalan lancar tanpa ada konflik ketersinggungan yang terjadi.
Terpisah Ketua KPU Mamuju Indo Upe menyampaikan, berdasarkan hasil pleno Selasa malam 20 Februari ada enam TPS yang akan melakukan PSU atas rekomendasi Bawaslu Mamuju.
Ia mengaku saat ini pihaknya sedang mempersiapkan logistik untuk PSU. Lantaran ada beberapa jenis surat suara tambahan yang tidak mencukupi untuk pelaksanaan PSU.
“Surat suara untuk PSU itu yang tersedia 1000 lembar, sementara untuk presiden, DPD dan DPR RI itu jumlah kebutuhan untuk enam TPS ini lebih dari seribu, otomatis kami meminta tambahan, ini yang sedang kami ajukan ke KPU Sulbar,” jelas Indo Upe.
Indo Upe mengungkapkan, logistik PSU paling lambat didistribusikan pada Jumat malam 23 Februari, lantaran masih ada proses sortir, pelipatan surat suara dan pengepakan yang harus dilakukan sebelum pendistribusian.
“Untuk logistik lainnya seperti kotak suara, bilik suara dan lainnya itu sudah ada, yang urgent memang surat suara, tapi intinya kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk bisa melaksanakan PSU ini pada 24 Februari,” ujar Indo Upe.
Selain itu, ia berharap agar petugas KPPS di enam TPS PSU ini bisa bekerja semaksimal mungkin, dan menghindari kesalahan yang menjadi temuan dalam proses pemilihan sebelumnya.
“Semoga PSU ini bisa berjalan lancar, karena kami juga sudah lakukan evaluasi kepada KPPS yang akan bertugas di PSU,” tandas Indo Upe. (*)
Komentar