JAKARTA, RADARSULBAR NEWS — Golkar berhasil mendulang suara di Pemilu Legislatif 2024 dengan perolehan nomor dua di bawah PDI Perjuangan.
Perolehan suara Golkar hanya selisih sekitar 1,4 persen dari PDIP yang menempati posisi pertama Pemilu Legislatif 2024.
Hingga Minggu (25/2) pukul 15.00 WIB, suara Golkar mencapai 11.184.982 atau 15,13 persen di hitung real count KPU RI.
Sementara PDIP di posisi pertama dengan 12.251.324 atau 16,57 persen. Keduanya hanya selisih 1,4 persen saja.
Menurut Pengamat Politik Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), Ikhwanul Maarif, ada tiga hal yang menyebabkan melonjaknya suara Partai Golkar di Pemilu 2024.
Kata Ikhwanul, Minggu (25/2), hal pertama, dia melihat bahwa partai ini berhasil memaksimalkan potensi coattail effect atas pencalonan paslon nomor urut 2 Prabowo -Gibran yang turut diusung di Pilpres 2024.
“Golkar berhasil membangun persepsi publik bahwa motor pengusungan pasangan Prabowo-Gibran adalah Partai Golkar. Citra kedekatan Partai Golkar atau secara khusus Ketua Umum Airlangga Hartarto dengan Prabowo Subianto dan juga dengan sosok Jokowi direspons secara positif oleh pemilih,” kata Ikhwanul.
Kedua, Ikhwanul menilai alasan kuat lain yang menjadikan Partai Golkar perkasa di Pileg 2024 ini adalah karena sukses menjalankan strategi dalam penataan komposisi caleg di sejumlah wilayah.
Kepemimpinan Airlangga dalam menentukan langkah dan strategi dengan menempatkan orang-orang yang berpotensi menang pada sejumlah wilayah cenderung berhasil mempengaruhi suara Partai Golkar di Pileg 2024.
Ketiga, Ikhwanul melihat tingginya perolehan suara Partai Golkar kali ini juga tidak lepas dari kerinduan masyarakat terhadap figur partai politik yang mengedepankan program dan karya kekaryaan. (ps)